Cikalongwetan, (mitraenamdua.com). Camat Cikalongwetan lakukan kunjungan ke sentra produksi Kopi Kereta di Desa Wangunjaya-Cikalongwetan, Jum’at (01/11/24).
Kunjungan dilakukan sehubungan dengan pembukaan Toko Kopi dan Esspreso Bar yang salah satunya memproduksi Kopi Kereta.
Dalam kunjungan yang didampingi Pj. Kades Wangunjaya, Yadi Rismawan disampaikan bahwa pihaknya akan terus mendukung pengembangan UMKM yang berada di wilayah Cikalongwetan. Dukungan dibutuhkan untuk mensuport para pelaku UMKM agar terus berkembang.
Apalagi, jumlah UMKM di Cikalongwetan sangat banyak dan sangat variatif sehingga dibutuhkan dukungan dari pihak kecamatan untuk dapat lebih berkembang lagi, baik pada sisi produksi, maupun sisi pemasaran.
“Saya akan mendukung para pelaku UMKM di Cikalongwetan. Kehadiran saya di sini merupakan bentuk dukungan terhadap pelaku UMKM,” ujar Dadang.
Banyaknya UMKM di Cikalongwetan menjadi indikator tumbuhnya perekonomian masyarakat. Sekalipun demikian, kendala yang dihadapi UMKM ini pada umumnya berkenaan dengan pemasaran. Saat ini pemasaran pelaku UMKM masih terbatas sehingga dibutuhkan strategi tertentu untuk melakukan perluasan dan pengembangan pemasaran produknya.
Dalam perbincangan santai sambil menikmati suguhan kopi hangat, disampaikan pula bahwa para pelaku UMKM agar terus melakukan terobosan guna meluaskan wilayah pemasaran. Berbagai jaringan yang dimiliki harus dimanfaatkan untuk perluasan pemasaran.
“Manfaatkan kepemilikan jaringan untuk melakukan perluasan pemasaran,” arah Dadang.
Sementara itu, pemilik usaha Kopi Kereta, Firman Helmi mengungkapkan bahwa Kopi Kereta yang diproduksinya merupakan kopi siap seduh. Dalam kemasan kecil yang cukup untuk satu gelas, sudah tercampur kopi dan gula aren. Pengemasan kopi ini dimaksudkan agar mempermudah para penikmat kopi karena tinggal menyeduhnya.
“Produk yang kami buat adalah kopi asli tanpa campuran yang siap seduh, sehingga sangat mudah disajikan,” jelasnya.
Saat dimintai penjelasan tentang kopi yang diproduksinya, Firman mengungkapkan bahwa Kopi Kereta yang diproduksinya merupakan kopi yang ditanam dilahan miliknya. Lebih kurang 15 Ha lahan sudah ditanami pohon kopi dan dari lahan itulah kopi yang diolahnya menjadi Kopi Kereta.
“Kopi Kereta ini bahan bakunya diambil dari tanaman yang kami miliki. Kami melakukan produksinya dari hulu sampai hilir,” pungkasnya.****