Bandung Barat, (Mitraenamdua.com)_ Kasus dugaan keracunan makanan kembali terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kali ini, insiden tersebut menimpa masyarakat Desa Girimukti, Kecamatan Saguling.
Berdasarkan data dari Puskesmas Saguling, total warga yang diduga mengalami keracunan mencapai 19 orang.
Kepala Puskesmas Saguling, Burhan, menyampaikan bahwa satu dari 19 warga yang terdampak merupakan lansia dengan kondisi cukup memprihatinkan akibat memiliki penyakit penyerta.
“Warga lansia tersebut harus dirujuk ke Rumah Sakit Cahaya Kawaluyaan (RSCK) Kota Baru Parahyangan,” ujar Burhan kepada awak media pada Sabtu, 20 Juli 2024.
Burhan menjelaskan, dugaan keracunan terjadi setelah warga menyantap kupat tahu yang dibeli di daerah Maroko.
“Pagi beli kupat tahu pada Jumat (19 Juli 2024) dan pada Subuh, mereka mulai mengalami gejala pusing, mual, serta diare,” jelas Burhan.
Selain itu, Puskesmas Saguling juga menerima laporan bahwa empat warga Desa Mekarjaya mengalami gejala serupa setelah menyantap kupat tahu di Pasar Mekarjaya Maroko.
“Sebagian besar korban keracunan adalah warga Girimukti RW 08 dan 09. Saat ini, semua korban masih dalam perawatan medis kami,” tambahnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB, Deni Achmad, mengonfirmasi bahwa para korban keracunan telah mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Saguling.
“Kami akan terus memantau perkembangan jumlah pasien. Namun, sementara ini data menunjukkan ada 19 warga yang mengalami keracunan,” ungkap Deni.
Menurut Deni, sampel makanan akan segera dibawa ke laboratorium untuk diuji. “Dugaan sementara penyebab keracunan adalah kupat tahu yang dikonsumsi para korban,” pungkas Deni.
Jurnalis : DM62
Sumber : Lipsus
Editor : Mitraenandua.com