Bandung Barat, (Mitraenamdua.com)_ Pejabat (Pj) Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB), Ade Zakir, secara resmi membuka acara Gerakan Pangan Murah yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bandung Barat.
Acara tersebut berlangsung di halaman Kantor Kecamatan Cihampelas, Jl. Raya Cipanji Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas, KBB, dalam rangka menstabilkan pasokan dan harga pangan serta menyambut hari jadi Kecamatan Cihampelas yang ke-21.
Dalam sambutannya, Ade Zakir menyatakan bahwa Gerakan Pangan Murah merupakan langkah konkret Pemda Bandung Barat untuk mengendalikan inflasi harga serta menjaga stabilitas pasokan pangan, terutama di wilayah Kecamatan Cihampelas.
“Kegiatan ini adalah bukti kepedulian pemerintah daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk menekan inflasi harga pangan, terlebih di tengah kondisi cuaca yang saat ini belum menentu,” ujar Ade Zakir kepada awak media. Jumat, (13/09/2024).
Ia juga menjelaskan bahwa berdasarkan hasil rapat koordinasi mingguan dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), ada tiga komoditas utama yang menjadi penyumbang inflasi pangan di Indonesia.
“Beras, bawang merah, dan cabai menjadi komoditas penyumbang inflasi yang saat ini trennya cenderung menurun. Namun, kita tetap harus waspada karena kondisi cuaca yang tidak menentu dapat mempengaruhi stabilitas harga dan pasokan pangan,” tambahnya.
Ade Zakir menegaskan bahwa Gerakan Pangan Murah ini tidak hanya menawarkan bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau, tetapi juga membantu menekan daya beli masyarakat yang rentan terhadap perubahan harga.
“Pemda juga berkomitmen untuk menghadirkan program-program lain guna mengantisipasi dampak cuaca yang dapat menyebabkan berkurangnya suplai pangan,” tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) KBB, Dr. H. M. Lukmanul Hakim, M.Si., menjelaskan bahwa cuaca menjadi salah satu faktor utama penyebab inflasi harga pangan pokok.
“Selain Gerakan Pangan Murah, kami juga sedang dalam proses menyelesaikan program pipanisasi yang sudah mencapai 80% dari total 558 target. Program ini diharapkan dapat mengatasi masalah kekeringan lahan sawah yang sering terjadi akibat cuaca ekstrem,” jelas Lukmanul Hakim.
Menurutnya, pipanisasi dan irigasi pompanisasi menjadi solusi jangka panjang dalam menjaga produktivitas lahan pertanian di KBB, yang pada akhirnya akan menstabilkan pasokan pangan dan mengendalikan inflasi harga.
“Dengan program ini, lahan-lahan sawah yang sebelumnya kering diharapkan bisa kembali produktif, sehingga stabilitas pangan dapat terjaga dengan baik,” tutup Lukmanul Hakim.
Gerakan Pangan Murah ini dihadiri oleh berbagai tokoh daerah, termasuk Camat Kecamatan Cihampelas Agus Rudianto, S.Sos., beserta jajaran Forkopimcam Cihampelas.
Acara ini juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat yang sangat terbantu dengan adanya pasokan bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau.
Jurnalis : HM62
Sumber : Liputan
Editor : Mitraenamdua.com