Bandung Barat, (Mitraenamdua.com)_ Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat menggelar pemeriksaan HIV gratis di 32 puskesmas yang tersebar di wilayah tersebut.
Program ini dimulai hari ini, 2 Desember 2024, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya. Senin, (02/12/2024).
Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Dr. Ridwan Abdullah Putra, menjelaskan bahwa kegiatan ini mengusung tema global “Take the Rights Path” dan tema nasional “Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa”.
“Kami berharap masyarakat lebih peduli terhadap kesehatannya dengan melakukan pemeriksaan dini. Selain tes HIV, kami juga menyediakan pemeriksaan gratis untuk triple eliminasi yakni sifilis dan hepatitis A,” ujarnya saat ditemui di lapangan plaza Mekarsari lingkungan Pemda kbb.

Dr. Ridwan menyoroti pentingnya program ini, terutama bagi ibu hamil. Menurutnya, sifilis dan hepatitis A, yang keduanya bisa menular ke bayi, memerlukan perhatian serius.
“Kami mengimbau para ibu hamil untuk memanfaatkan program ini dengan mendatangi puskesmas terdekat. Kami menargetkan setiap puskesmas memeriksa sekitar 200 sampel per jenis penyakit,” tambahnya.
Dr. Ridwan mengungkapkan bahwa hingga saat ini, terdapat 535 kasus HIV positif di Bandung Barat. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat karena baru 42,53% orang dengan risiko terinfeksi HIV yang telah menjalani skrining.
“Dalam tiga minggu terakhir, saya mendapati tiga kasus ibu hamil yang terdiagnosis HIV menjelang persalinan. Dua di antaranya belum sempat mendapatkan terapi antiretroviral (ARV). Situasi seperti ini sangat memprihatinkan karena risiko penularan ke bayi menjadi lebih tinggi. Kami berharap program ini dapat mencegah hal serupa terjadi lagi,” tegasnya.
Dr. Ridwan juga memaparkan strategi pengendalian HIV/AIDS di Bandung Barat melalui pendekatan S-T-O-P (Suluh, Temukan, Obati, Pertahankan) dengan target Three Zero 95-95-95:
1. 95% ODHA mengetahui status HIV-nya,
2. 95% ODHA yang mengetahui status HIV-nya mendapatkan pengobatan ARV,
3. 95% ODHA yang mendapatkan ARV mencapai supresi viral load.
“Strategi ini diharapkan dapat mengakhiri epidemi AIDS pada 2030,” katanya.
Secara terpisah, Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Ade Zakir, menegaskan komitmennya untuk memastikan terpenuhinya hak-hak penyandang HIV/AIDS.
“Hak atas layanan kesehatan yang inklusif, informasi komprehensif, perlindungan hukum, pendidikan, pekerjaan yang setara, serta kesejahteraan harus terpenuhi. Pemerintah Kabupaten Bandung Barat berupaya maksimal untuk mewujudkan hal tersebut,” ungkap PJ Bupati Bandung Barat, Ade Zakir.
Dengan berbagai upaya ini, Dinkes dan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, menekan laju penularan HIV/AIDS, dan memberikan perlindungan maksimal bagi seluruh warganya.
Jurnalis : DM62
Sumber : Liputan
Editor : Mitraenamdua.com