Bandung Barat, (Mitraenamdua.com)_ Hengky Kurniawan menanggapi isu tuntutan motor dari salah satu peserta program Marbot 1001 Masjid yang diungkapkan melalui surat terbuka di Instagram @giandrafathirarrayan.
Melalui sambungan telepon WhatsApp dengan awak media, Hengky menjelaskan bahwa program pemberian motor kepada marbot masjid memiliki aturan ketat yang harus dipenuhi. Jum’at, (25/10/2024).
“Program Marbot 1001 Masjid ini saya jalankan sebelum pandemi. Setelah Covid-19, sempat kami hentikan, lalu lanjut lagi. Komitmen program ini jelas: setelah peserta membersihkan 1.001 masjid, barulah motor diberikan,” jelas Hengky.
Hingga kini, menurut Hengky, sudah ada 10 motor yang diberikan kepada para peserta yang memenuhi syarat, terutama mereka yang benar-benar berprofesi sebagai marbot.
Hengky menegaskan bahwa program ini ditujukan untuk mereka yang secara konsisten menjalankan tugasnya sebagai marbot.
“Ada peserta yang benar-benar berprofesi sebagai marbot dan menjalankan tugas mereka. Saya prioritaskan mereka, dan sudah ada 10 motor yang saya berikan. Tapi ada juga yang hanya ingin mendapatkan motor tanpa menjalankan kewajiban, ini kan tidak sesuai kesepakatan awal,” tuturnya.
Terkait tuntutan motor dari beberapa peserta yang belum memenuhi persyaratan, Hengky mengajak mereka untuk memahami aturan yang telah disepakati sejak awal.
“Mereka harus paham, ini bukan sekadar bagi-bagi motor. Saya sudah jelas sampaikan, ingin hak itu berupa motor? Silakan jalankan kewajiban yang sudah ditetapkan. Jangan hanya menuntut hak tanpa menjalankan kewajiban,” ujar Hengky tegas.
Ia menambahkan, beberapa peserta malah memilih mengundurkan diri dari program secara baik-baik.
Hengky bercerita, “Ada yang bilang, ‘Kang, saya nggak sanggup jalankan program ini, tapi bisa dibantu biaya persalinan?’ Kami pun bantu, jadi ini soal itikad baik saja.”
Hengky juga menyinggung bahwa situasi ini berpotensi menjadi rumit karena tahun politik. Menurutnya, tuntutan yang disampaikan di media sosial (Instagram) bisa berujung pada langkah hukum jika terbukti mengandung fitnah.
“Kita masuk tahun politik, jadi hati-hati. Kalau sampai ada fitnah atau pelanggaran hukum, kami akan ambil langkah hukum. Ini bukan soal takut, tapi lebih pada menegakkan komitmen,” tambah Hengky.
Ia mengajak para peserta program untuk datang dan duduk bersama, membahas lebih lanjut agar tidak ada kesalahpahaman.
“Kalau mereka ingin motor, saya ajak ketemu, tanda tangan komitmen lagi, saya siap. Tapi sampai saat ini, beberapa dari mereka tidak datang,” ucap Hengky menutup perbincangan.
Hingga berita ini dirilis, Hengky berharap agar semua peserta program dapat memahami aturan yang berlaku dan menjalankan komitmen dengan itikad baik, seperti para marbot lain yang sudah memperoleh hak mereka.
Berita sebelumnya di link : *Surat Terbuka Peserta Program Marbot 1001 Masjid, Tuntut Janji Motor dari Hengky Kurniawan*
Jurnalis : DM62
Sumber : Liputan
Editor : Mitraenamdua.com