MITRAENAMDUA.COM – KUNINGAN. Menyikapi Pilkada Kabupaten Kuningan, pemuda/mahasiswa Kuningan bicara sepak terjang para kandidat. Ia meminta kepada para kandidat harus mengerti persoalan yang dihadapi masyarakat.
Menurutnya, kandidat yang ramai diperbincangkan di masyarakat cukup banyak, ada nama-nama seperti Dr. Dian Rachmat Yanuar, Ridho Suganda, dr. Deni Wirananggapathi, Dr. Alfan Syafi’i, Yanuar Prihatin, Dr. Kamdan dan lainnya.
“Ramai diperbincangkan masyarakat par tokoh yang bakal maju dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Kuningan. Tetapi Kami menilai dan mengingatkan sebelumnya, jika pemerintah Kabupaten Kuningan sebetulnya gagal membangun Kuningan. Hal ini terlihat dari masih banyaknya persoalan bahkan visi misi yang digagas belum terlihat di tingkat masyarakat, ini dibuktikan masih adanya kemiskinan ekstrim, pengangguran tinggi, pendidikan bahkan persoalan gagal bayar APBD yang makin meningkat,” ujar Dimas, saat diwawancarai, Sabtu 27 Juli 2024.
Menurutnya, ini menjadi PR besar bagi calon pemimpin Kabupaten Kuningan kedepan. Bukan hanya sebatas janji politik para kandidat.
“Kedepan kami berharap calon pemimpin Kabupaten Kuningan ini mampu menata pemerintahannya,” imbuhnya.
Disinggung keterlibatan atau peran pemuda dalam mengisi pembangunan. Pihaknya justru menginginkan jika para calon Bupati Kuningan ini harus mampu merangkul kaum pemuda.
“Masih kurang maksimal apa yang dilakukan pemerintah dalam merangkul para pemuda. Bahkan saat mengkritisi kebijakan pemerintah, keberadaan pemuda baik ormas, OKP dianggap menjadi musuh, pemerintah harusnya turun kebawah merangkul para pemuda,” ujar Sekretaris GMNI cabang Kabupaten Kuningan ini.
Sementara Amar, mahasiswa Kuningan menyinggung peran generasi Z atau para pemilih pemula di Kabupaten Kuningan. Ia menyebutkan jika para Generasi Z ini dinilai hanya mengikuti tren saja bahkan hanya sebatas mengikuti tren.
“Saya kira para generasi pemula di Kabupaten Kuningan ini masih belum terlihat keterlibatan salah satu calon. Tentunya anak-anak muda ini sebetulnya ingin diberikan ruang untuk dilibatkan agar mereka dapat menyampaikan aspirasi terhadap calon pemimpin Jakarta yang akan diusung partai politik nantinya, seharusnya, para calon pemimpin ini peka terhadap keberadaanya karena memiliki presentase yang cukup tinggi,” terang Amar.
Maka dari itu dengan melibatkan peran Generasi Milenial dan Generasi Z untuk memantau dan memastikan Pilkada ini transparasi dan adil serta berjalan seperti semestinya.
“Harusnya diajak para generasi Z ini, bisa melalui diskusi bareng atau sosialisasi, agar mereka dengan Gadget dan medsos yang selalu ada di tangannya ini memiliki banyak manfaat bagi Pembangunan Kabupaten Kuningan,” kata Amar.***