Bandung Barat, (Mitraenamdua.com)_ Ketua MPI KNPI Kabupaten Bandung Barat (KBB), Lili, menekankan pentingnya calon kepala daerah yang memahami dan mempertahankan kearifan lokal dalam Pilkada KBB. Kamis, (18/07/2024).
Dalam wawancara eksklusif dengan awak media, Lili menyatakan bahwa perlindungan undang-undang terhadap artis dan politisi yang ingin menetap atau menjadi warga Bandung Barat adalah hal yang wajar.
“Tinggal bagaimana hari ini, calon-calon yang berdomisili atau yang sudah merasa memiliki, mampu memformulasikan kearifan lokal, dia mampu mempertahankan kearifan lokal dan kultur Bandung Barat ini menjadi benteng dia, untuk meyakinkan kepada DPP partai masing-masing, bahwa ‘saya adalah sumber, atau representasi dari masyarakat KBB’,” ujar Lili.
Lili mengungkapkan bahwa ia belum melihat calon kepala daerah (calonkada) di KBB yang benar-benar mampu memformulasikan kearifan lokal tersebut.
“Kalau dalam bahasa Sunda, ‘mereka masih keneh masing-masing’. Seharusnya, para calonkada ini harus memperkuat diri sebagai putra daerah yang tahu kultur Bandung Barat, sehingga dapat meyakinkan DPP bahwa mereka adalah putra daerah yang layak direkomendasi,” tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya menghindari politik identitas dan SARA dalam pemilihan kepala daerah.
“Pemilihan kepala daerah harus ada perimbangan. Ketika calon kepala daerahnya misalnya orang Bandung Barat, wakilnya boleh dari luar Bandung Barat, atau sebaliknya,” kata Lili.
Menurutnya, kekompakan dan kerja sama harus dibangun oleh tim sukses dari masing-masing calonkada dan partai politik.
“Ini yang harus diformulasikan oleh teman-teman, baik tim sukses dari masing-masing calonkada, maupun para parpol yang harus merangkai apa yang menjadi keinginan partai dan apa yang menjadi keinginan bakal calon,” ujarnya.
Lili juga menyinggung banyaknya masyarakat Bandung Barat yang ingin mencalonkan diri dalam Pilkada, namun terkendala oleh koneksi dengan partai politik yang lebih memilih calonkada dari luar Bandung Barat.
“Saya kira itu hak, siapapun boleh mendaftar dalam Pilkada yang serentak di seluruh Indonesia. Kesempatan membuka lapangan kerja di parpol ini cukup luas,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa baik selebriti, politisi, pengusaha, maupun pengangguran sekalipun sah-sah saja mendaftar, dan akan disaring oleh partai politik.
“Parpol harus mampu menyuguhkan dan memfilter siapa calon yang layak, yang kredibel, yang mampu membawa aspirasi dan amanah dari masyarakat Bandung Barat,” tambah Lili.
Lili mengilustrasikan pentingnya keseimbangan antara politisi lokal dan nasional dengan analogi antena dan televisi.
“Sebagus-bagusnya televisi di daerah, tapi kalau antenanya tidak bagus, gambarnya akan blur. Begitu pula sebaliknya, antenanya bagus tapi televisinya kurang bagus. Artinya, politisi lokal dan nasional harus berimbang,” tutupnya.
Jurnalis : DM62
Sumber : Liputan
Editor : Mitraenamdua.com