Bandung Barat, (Mitraenamdua.com)_ Pada tanggal 23 Juli 1973, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) didirikan melalui Deklarasi Pemuda Indonesia dengan tujuan utama menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan kesadaran sebagai sebuah bangsa. Selasa, (23/07/2024).
Holid Nurjamil, mantan Wakil Ketua DPD KNPI Jawa Barat (2011-2014), mantan Wabendum DPP KNPI (2015-2018), dan Wasekjen DPP KNPI (2018-2021), menegaskan bahwa peran pemuda sangat krusial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Sebagaimana kita tahu, pemuda memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, tentu tidak lepas dari kaum muda,” ujar Holid Nurjamil.
Ia menambahkan bahwa dengan adanya KNPI, diharapkan para pemuda mampu menjadi pembaharu yang didasari pada militansi dan idealisme.
Holid juga menyoroti perjalanan KNPI yang terus mencetuskan gagasan-gagasan baru serta berkontribusi bagi masyarakat Indonesia.
“Dalam perjalanannya, KNPI terus mencetuskan gagasan-gagasan baru serta berkontribusi bagi masyarakat Indonesia,” katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), profil kepemudaan menunjukkan bahwa persentase pemuda di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencapai 23,56%, sebuah angka yang menjadi modal besar untuk pembangunan.
Namun, Holid mencatat bahwa kondisi kepemudaan di KBB masih membutuhkan banyak refleksi, terutama terkait tingkat pengangguran terbuka yang cukup tinggi, yakni 21,40%, di atas rata-rata Jawa Barat.
“Selain itu, terjadinya ketimpangan tingkat pendidikan antara pemuda yang tinggal di perkotaan dengan pedesaan juga menjadi permasalahan utama,” jelasnya.
Data BPS 2023 menunjukkan bahwa pemuda di perkotaan yang tamat perguruan tinggi mencapai 10,90%, sedangkan di pedesaan hanya 4,73%.
Lebih lanjut, Holid menyoroti ancaman perang asimetris, seperti kecanduan judi online yang banyak menjerat pemuda.
“Saat ini kita digempur oleh ancaman perang asimetris. Salah satu contohnya adalah kecanduan judi online, yang dimana korbannya adalah pemuda, sedangkan pelaku yang menjadi bandar besarnya adalah bangsa asing,” tuturnya.
Holid menekankan bahwa KNPI harus menjadi pelopor dalam menyelesaikan masalah pembangunan kepemudaan.
“KNPI sebagai wadah laboratorium kepemimpinan Pemuda harus menjadi pelopor bukan pengekor, harus menjadi pejuang bukan pecundang dalam menyelesaikan masalah-masalah pembangunan kepemudaan. Mampu memberikan solusi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah,” pungkasnya.
Penulis : Holid Nurjamil
Sumber : Lipsus
Editor : Mitraenamdua.com