Komunikasi Politik yang Baik Kunci Pembangunan Bandung Barat, Ini Kata Lili
Bandung Barat, (Mitraenamdua.com)_ Ketua MPI KNPI Kabupaten Bandung Barat (KBB), Lili Supriatna, memberikan tanggapannya terkait pernyataan salah satu bakal calon kepala daerah (Bacalonkada) di Pilkada KBB 2024.
Menurutnya, kedekatan dengan penguasa, termasuk Presiden, tidak seharusnya dijadikan tolok ukur utama dalam pembangunan daerah. Rabu, (17/07/2024).
“Kita sebagai warga masyarakat melihat bahwa bicara kedekatan dengan penguasa dalam hal ini Presiden, atau apa itu tidak menjadi tolok ukur. Yang menjadi tolak ukur adalah bagaimana berkomunikasi dengan baik dengan pemerintah di pusat dan provinsi,” jelas Lili.
Lili menekankan pentingnya akses politik yang baik bagi seorang kepala daerah. “Dimana siapapun bupatinya ketika memiliki akses politik yang bagus, pembangunan itu akan menjadi skala prioritas. Tidak akan berbicara masalah kedekatan,” ujarnya.
*Prioritas pada Sistem Pemerintahan yang Efektif*
Menurut Lili, calon kepala daerah harus fokus pada sistem pemerintahan yang efektif daripada memanfaatkan kedekatan dengan penguasa.
“Jadi ini yang harus menjadi catatan buat teman-teman para calon kepala daerah. Jangan menggunakan akses kedekatan, tapi bagaimana variabel sistem pemerintahan yang harus diambil,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa penting bagi seorang bupati untuk menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah pusat dan menjaga koneksi politik.
“Di Bandung Barat ini ada anggota-anggota DPR RI yang menjadi aset politik yang berkiprah di tingkat nasional. Nah, itu seharusnya dipelihara, karena mereka itu akan mengusung anggaran-anggaran politik sebagai aspirasi mereka untuk membangun daerahnya lima tahun ke depan,” ucap Lili.
*Kendala Komunikasi Politik di Bandung Barat*
Lili menyoroti kendala komunikasi politik di Bandung Barat antara aset politik dengan pemerintahan.
“Ada istilah anggota DPR RI kapok mengusung anggaran yang dibawa ke Bandung Barat. Nah, ini kan harus menjadi PR ke depan. Bagaimana kepala daerah ke depan mempunyai hubungan yang baik dengan para politisi dari berbagai partai yang ada di Senayan mewakili masyarakat Bandung Barat dan Kabupaten Bandung,” katanya.
Ia menegaskan bahwa fokus harus lebih pada sistem dan variabel pemerintahan yang efektif daripada sekadar koneksi dekat.
“Jadi, tidak usah menggunakan koneksi kedekatan tapi sistem dan variabel. Kalau lebih dekat lebih bagus, artinya dia mempunyai akses langsung ke presiden atau akses ke menteri. Tapi yang lebih penting, bagaimana sistem yang dijalankan, apakah pemerintahannya mampu menjalankan rencana visi misi Kabupaten Bandung Barat untuk dibawa ke tingkat nasional,” ujar Lili.
*Pentingnya Hubungan Baik dengan Politisi di Senayan*
Lili juga menyoroti pentingnya hubungan baik dengan politisi di Senayan. “Siapapun itu, ketika teman-teman di Senayan sudah menjadi anggota DPR RI, jangan dianggap bahwa itu milik partai, tapi itu adalah milik masyarakat Bandung Barat. Mereka memperjuangkan aspirasi-aspirasi ke depan untuk membangun daerahnya kembali ke Bandung Barat,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah, baik bupati terpilih nanti maupun para OPD, harus berkomunikasi dengan baik untuk menghindari konflik anggaran.
“Sehingga kedodoran Bandung Barat ketika terjadi defisit, politisi nasional ini tidak membantu. Beda dengan kabupaten/kota lain yang hubungan baik dengan para politisi di Senayan, mereka diberikan solusi,” jelas Lili.
Menurutnya, hubungan baik dengan politisi di Senayan memberikan solusi, seperti yang terjadi di Kabupaten Bandung yang mendapatkan solusi untuk menghadapi defisit.
“Kalau Bandung Barat ada pembiaran yang harus diluruskan oleh masyarakat Bandung Barat. Sehingga, siapapun nanti bupati terpilih yang diusung oleh parpol harus bersilaturahmi baik dengan siapapun, apalagi dengan politisi Senayan. Artinya, menjaga kenyamanan dan kepercayaan antara Pemda KBB dengan perwakilan politisi Senayan, itu yang menjadi harapan kami di kepemudaan Bandung Barat,” pungkasnya.
Jurnalis : DM62
Sumber : Liputan
Editor : Mitraenamdua.com
