Bandung Barat, (Mitraenamdua.com)_ Ketua MPI KNPI Kabupaten Bandung Barat (KBB), Lili Supriatna, mengomentari kebijakan rotasi dan mutasi yang dilakukan oleh Penjabat (PJ) Bupati Bandung Barat. Sabtu, (07/09/2024).
Menurut Lili, pelantikan yang baru saja dilaksanakan oleh PJ Bupati Bandung Barat merupakan kelanjutan dari pekerjaan rumah (PR) yang ditinggalkan oleh PJ Bupati sebelumnya, Arsan Latif.
“Kita melihat bahwa PJ Bupati Bandung Barat melakukan pelantikan sisa PR dari Pj terdahulu yang berkaitan dengan turunnya persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk melantik eselon 2, 3, dan 4,” ujar Lili.
Lili menyoroti pentingnya pembenahan di Dinas Kesehatan KBB yang dinilai membutuhkan perhatian serius.
“Dari sisi pelayanan dasar, terutama di Dinas Kesehatan, memang perlu pembenahan yang sangat serius. Banyak terdengar isu tentang adanya klaim dari pihak-pihak pengusung anggaran, baik yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU), maupun aspirasi dari DPRD,” jelasnya.
Ia menekankan agar Kepala Dinas Kesehatan yang baru, Ridwan, mampu mengatasi masalah ini dengan integritas tinggi.
“Kadis baru harus meluruskan agar tidak terjadi keriuhan, ketidak harmonisan, dan ketidak kompakan antara kepala dinas baru dengan kepala Puskesmas serta direktur rumah sakit. Ini penting, karena sering terdengar bahwa Dinas Kesehatan tidak solid,” ungkap Lili.
Lebih lanjut, Lili mengingatkan bahwa ASN di Dinas Kesehatan harus fokus pada pelayanan dasar dan tidak terlibat dalam politik praktis.
“Jangan buat organisasi ad hoc di internal ASN Dinkes dengan kepentingan tertentu. ASN itu tidak boleh berpolitik, terutama di dinas yang memiliki tanggung jawab besar seperti Dinas Kesehatan. Fokuslah pada pelayanan dasar, baik sebagai pimpinan struktural di Dinas Kesehatan, kepala Puskesmas, atau dinas pembantu di wilayah KBB,” tegasnya.
Selain itu, Lili juga mengomentari rotasi di Dinas Bappelitbangda. Ia menilai bahwa rotasi dan mutasi adalah hal yang wajar dalam pemerintahan.
“Ini bukan bentuk kekecewaan, tapi lebih kepada mempertanyakan, karena pemindahan adalah hal yang wajar dan lumrah dalam sebuah pemerintahan, terutama di KBB,” ujar Lili.
Menurutnya, kepala Bappelitbangda yang baru harus bisa membuat konsep dasar yang kuat untuk menata perencanaan pembangunan Bandung Barat, terutama menjelang Pilkada 2024.
“Saya mengusulkan agar calon-calon Bupati di Pilkada KBB mendekatkan diri dengan Bappelitbangda untuk melaksanakan visi misi Bupati ke depan. Ada sinergisitas yang harus terjalin agar pembangunan bisa berjalan dengan baik,” kata Lili.
Lili menekankan bahwa Bappelitbangda harus membuka diri kepada para calon Bupati dan Wakil Bupati untuk berdiskusi terkait perencanaan pembangunan di KBB.
“Bappelitbangda harus berani membuka manajemen secara transparan dan menyambut baik lima calon untuk berdiskusi tentang apa yang sudah dan belum dilaksanakan dalam konteks pembangunan KBB ke depan. Ini bukan sekadar pemikiran Tim Sukses dalam membuat visi misi, tetapi juga tentang bagaimana menuntaskan target perencanaan daerah yang belum terselesaikan selama lima tahun terakhir,” tutup Lili.
Jurnalis : DM62
Sumber : Liputan
Editor : Mitraenamdua.com