Bandung Barat, (Mitraenamdua.com)_ Sejumlah mahasiswa dari IKIP Siliwangi yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) turut membantu pembersihan sampah di UPK Astana Gede, RW 06 Desa Gadobangkong. Kegiatan ini menjadi salah satu program utama mereka dalam mengelola sampah di desa tersebut.
“Kami datang ke UPK Astana Gede RW 06 Desa Gadobangkong untuk mengelola sampah sebagai bagian dari program KKN kami,” ujar Hasibayani, salah seorang mahasiswa saat di wawancarai awak media. Minggu, (21/07/2024).

Mereka berharap dapat memberikan kontribusi positif terhadap pengelolaan sampah di desa tersebut. “Kami terdiri dari 17 mahasiswa, dengan 15 perempuan dan 2 laki-laki,” tambahnya.
Namun, para mahasiswa merasa terkejut dengan kondisi yang mereka temui. “Kami sangat menyayangkan, sampah yang kami temui ternyata menggunung. Ini sangat disayangkan, mengingat tempat ini seharusnya menjadi tempat terakhir manusia (Pemakaman ), tetapi masih dipenuhi sampah berserakan,” keluh mahasiswa tersebut.
Mahasiswa berharap agar solusi yang diterapkan melibatkan lebih banyak kerja bakti dan gotong royong di RW 06.
“Apalagi di satu RW ini ada 6 RT, sebaiknya kerja bakti dilakukan secara rutin setiap minggu. Sosialisasi terkait pengelolaan sampah juga perlu dilakukan agar masalah ini tidak semakin membludak,” tambahnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, UPK Astana Gede pernah beberapa kali menerima bantuan dari desa gadobangkong berupa mesin pencacah dan pembangunan maggot yang seharusnya dapat meminimalisir sampah. Namun, bantuan tersebut tidak berfungsi dengan baik.
Hasibayani Salah satu mahasiswa memberikan pendapatnya terkait bantuan tersebut, “Menurut saya pribadi, sebaiknya ada pemahaman terlebih dahulu. Karena meskipun ada bantuan dari desa berupa barang, jika SDM masyarakatnya tidak diberikan pemahaman, maka bantuan tersebut tidak akan efektif,” tegasnya.

Para mahasiswa berencana membantu pengelolaan sampah selama tiga bulan ke depan.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membereskan masalah sampah ini. Namun, untuk menuntaskan sepenuhnya mungkin tidak memungkinkan, tetapi kami akan memberikan usaha terbaik kami,” ujarnya.
Mereka berharap dalam satu hingga dua bulan ke depan, masalah sampah ini dapat terselesaikan.
Jurnalis : DM62
Sumber : Liputan
Editor : Mitraenamdua.com