Bandung Barat, (Mitraenamdua.com)_ Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, melakukan kunjungan kerja ke Sektor 9 Citarum Harum di Jalan Pangauban, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.
Kunjungan ini untuk meninjau langsung perkembangan program Citarum Harum yang menjadi salah satu prioritas nasional dalam upaya penanggulangan pencemaran sungai. Sabtu, (10/08/2024).
Luhut mengungkapkan kekagumannya terhadap program unggulan yang diluncurkan oleh KASAD, terutama terkait teknologi pengolahan sampah yang digunakan di lokasi tersebut.
“Tadi saya cukup terkejut melihat sistem koleksi sampah dan conveyor yang digunakan. Kami pernah mendapatkan bantuan dari Belanda dengan harga hampir satu juta dolar, tetapi di sini prajurit TNI AD berhasil membuat teknologi serupa dengan biaya hanya 350 juta rupiah,” ujar Luhut.

Menko Marves juga menginstruksikan kepada Jenderal Maruli dan timnya untuk menyempurnakan teknologi tersebut agar lebih efektif dan efisien.
“Saya sudah minta kepada Bapak KASAD bersama timnya untuk menyempurnakan teknologi ini. Nanti, kita akan memasukkannya ke dalam e-katalog agar dapat digunakan secara luas,” tambahnya.
Lebih lanjut, Luhut menjelaskan rencana pemanfaatan teknologi ini untuk membersihkan danau-danau yang penuh dengan eceng gondok.
“Nantinya, semua danau yang penuh dengan eceng gondok bisa kita bersihkan. Hasil pengolahan eceng gondok ini bisa dijadikan pupuk organik atau diolah menjadi energi dengan generator sehingga danau menjadi bersih,” jelasnya.
Luhut juga menyinggung perkembangan signifikan yang telah dicapai di Sektor 9 Citarum Harum.
“Enam tahun lalu, kita masih bisa berjalan di atas tumpukan sampah di sini. Namun sekarang, airnya sudah bersih. Kalau kita terus bekerja bersama-sama, hasilnya akan lebih baik lagi. Saya juga sudah berdiskusi dengan Gubernur Jawa Barat, Bapak Bey Machmudin, untuk memberikan generator yang sama ke kelurahan-kelurahan dan mengurangi sampah di Legok Nangka,” tutur Luhut.
Luhut mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Saya mohon kepada teman-teman media untuk berbicara kepada masyarakat agar ikut berkontribusi. Ini bukan pekerjaan satu orang, tapi harus melibatkan semua pihak,” kata Luhut.
Ketika ditanya mengenai langkah selanjutnya dari program ini, Luhut menyatakan bahwa akan ada pembicaraan lebih lanjut dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait pengembangan e-katalog untuk program ini.
“Saya berharap dalam beberapa bulan ke depan, teknologi ini bisa lulus SNI dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait emisi asapnya. Jika ini berhasil, kita bisa mengurangi sampah secara signifikan, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta yang menghasilkan hingga 8.000 ton sampah per hari,” ungkapnya.
Luhut juga menekankan pentingnya pendidikan mengenai pengelolaan sampah sejak dini.
“Anak-anak sekolah akan diajarkan untuk memisahkan sampah kering dan basah serta mengolahnya dengan baik. Hal ini penting agar mereka tumbuh menjadi generasi yang disiplin terhadap sampah, karena sampah yang tidak dikelola dengan baik bisa berdampak buruk bagi kesehatan,” tutupnya.
Kunjungan kerja ini menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mendukung program-program yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
Jurnalis : DM62
Sumber : Liputan
Editor : Mitraenamdua.com