Petani Ikan Kolam Jaring Apung Bobojong Cililin Obral Ikan Murah, Ini Alasannya

Bandung Barat, (Mitraenamdua.com)_ Para petani kolam jaring apung (KJA) di Waduk Saguling, khususnya di Blok Bobojong, Cililin, terpaksa menjual ikan mereka dengan harga murah. Rabu, (25/09/2024).
Ikan-ikan tersebut dijajakan di sepanjang Jalan Raya Bobojong Cililin sebagai upaya mengurangi kerugian akibat kematian ikan secara mendadak yang diduga disebabkan oleh perubahan cuaca ekstrem beberapa hari terakhir.
Pantauan Mitraenamdua.com menunjukkan beberapa jenis ikan dijual dengan harga obral, yakni Rp 20.000 per 2 kg. Penjualan ini dilakukan guna menekan kerugian yang lebih besar akibat banyaknya ikan yang mati secara tiba-tiba.
“Terpaksa kami menjual ikan-ikan ini dengan harga murah karena mabuk. Hal ini kami lakukan untuk mengurangi kerugian total, sehingga tidak semua ikan terbuang sia-sia,” ujar seorang penjual sekaligus petani ikan KJA yang ditemui di Jalan Bobojong.
Sementara itu, Witarsa, seorang petani KJA di Blok Ugreum, Desa Bongas, mengungkapkan bahwa kondisi serupa tidak terjadi di wilayahnya.
Menurutnya, para petani KJA di Blok Ugreum telah mengantisipasi kemungkinan kematian ikan dengan cara mengurangi volume ternak atau penjarangan.
“Betul, di wilayah Bobojong ada beberapa petani KJA yang mengalami kematian ikan mendadak, diduga akibat perubahan cuaca. Namun, di Blok Ugreum belum ada kejadian seperti itu, dan semoga tidak terjadi. Kejadian seperti ini memang sering terjadi setiap tahun,” kata Witarsa.
Ia menambahkan, kematian ikan mendadak atau ikan mabuk sering terjadi pada musim pancaroba, terutama pada bulan Juli hingga September. Untuk mengantisipasi hal ini, para petani di Blok Ugreum melakukan penjarangan sebagai langkah pencegahan.
“Kondisi ikan mati mendadak karena perubahan cuaca sampai saat ini belum ada obatnya. Solusinya hanya dengan mengurangi volume ternak atau melakukan penjarangan untuk mencegah kematian mendadak,” tuturnya.
Perubahan cuaca yang tak terduga kerap menjadi momok bagi petani ikan kolam jaring apung di beberapa wilayah Waduk Saguling.
Para petani berharap, ada solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini agar kerugian besar tidak terus-menerus mereka alami setiap tahunnya.
Jurnalis : HM62
Sumber : Liputan
Editor : Mitraenamdua.com