Bandung Barat, (Mitraenamdua.com)_ Permasalahan sampah di Kabupaten Bandung Barat, khususnya di RW 06 Kampung Bunisari Kulon, Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, masih belum menemukan solusi yang memadai.
Volume sampah yang terus meningkat menjadi keluhan utama warga setempat.

“Dulu, tempat di samping makam TPU Astana Gede Bunisari Kulon itu adalah UPK (Unit Pengelola Kebersihan). Sekarang malah menjadi TPA (Tempat Pembuangan Akhir),” ujar Tami, ketua umum Gmp Ling (Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan) saat diwawancarai pada Sabtu malam (20/07/2024).
Menurut Tami, berdasarkan informasi masyarakat di lapangan, sampah yang menumpuk di lokasi tersebut kini semakin meluap dan bahkan menjalar ke area TPU (Tempat Pemakaman Umum).
“Sampah-sampah tersebut semakin meluap dan menjalar ke TPU,” tambahnya.

Untuk mengatasi masalah ini, pengurus RT, RW, dan Karang Taruna setempat telah mengambil langkah inisiatif dengan mengadakan kegiatan kerja bakti setiap hari Minggu selama hampir satu bulan terakhir.
Namun, usaha ini belum sepenuhnya mampu mengatasi masalah sampah yang semakin memburuk.
“Kami, GM PLING, mewakili masyarakat Bunisari Kulon, keberatan dengan adanya pembayaran mobil sampah sebesar Rp1,2 juta per mobil untuk sekali angkut. Kami berharap ada keringanan dari pemerintah Bandung Barat dan dinas terkait,” ujar Tami.
Lebih mirisnya, kepala Desa Gadobangkong yang tinggal di lingkungan RW 06 diduga tidak pernah hadir dalam kegiatan kerja bakti ini.
“Menurut informasi dari warga, kepala desa pernah meninjau hanya memberikan uang Rp500 ribu saja dengan alasan sibuk,” tambah perwakilan warga tersebut.

Tami menuturkan, “Besok pagi kebetulan akan ada kerja bakti kembali, dan akan dibantu oleh mahasiswa dari beberapa fakultas di antaranya UIN, ISBI, dan IKIP. Kepala desa seharusnya bisa memperhatikan lingkungannya. Apakah tidak malu, sekelas kepala desa tidak hadir dan membantu? Padahal, mahasiswa yang peduli tinggi terhadap persoalan sampah saja mau turun tangan,” ujar Tami.
Permasalahan sampah yang terus berlanjut ini memerlukan perhatian serius dari pemerintah daerah dan dinas terkait agar dapat menemukan solusi yang lebih efektif dan meringankan beban warga.
Masyarakat berharap, upaya kolaboratif antara warga dan pemerintah dapat segera dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di wilayah mereka.
Jurnalis : DM62
Sumber : Lipsus
Editor : Mitraenamdua.com