Kab. Bandung, (Mitraenamdua.com)_ Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menghadiri acara Koordinasi Lintas Agama dan Lintas Sektoral di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung dan Kementerian Agama Kabupaten Bandung.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Sutan Raja Soreang ini mengusung tema “Menggagas Resolusi Tuntas Menuju Kabupaten Bandung Lanjut Bedas”. Kamis, (01/08/2024).
Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh agama dari berbagai keyakinan, termasuk Islam, Kristen, Hindu, Katolik, dan Protestan. Selain itu, hadir pula Dai Kamtibmas, Penyuluh Agama se-Kabupaten Bandung, serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung, Cece Hidayat, beserta jajaran Organisasi Perangkat Daerah. Kegiatan ini diinisiasi oleh Ikatan Penyuluh Agama RI (IPARI) Kabupaten Bandung.
Dalam sambutannya, Bupati Bandung menekankan pentingnya menjaga kondusivitas di Kabupaten Bandung melalui silaturahmi lintas agama.
“Jangan ego sektoral. Lepaskan pemikiran-pemikiran yang negatif. Maka dari itu, saya sangat bangga dan rindu hari ini bisa bertemu seluruh tokoh agama yang ada di Kabupaten Bandung atas prakarsa Ketua IPARI yang diperkuat Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Ia juga berharap pertemuan semacam ini dapat diadakan setidaknya sekali setahun, atau lebih baik lagi jika bisa tiga kali dalam setahun. “Ini wajib, karena penyuluh agama berperan langsung kepada masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kang DS mengingatkan pentingnya menghargai peran pahlawan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dan menegaskan bahwa jabatan bukanlah alasan untuk bersikap sombong.
“Kita jangan sombong karena punya jabatan. Ingatlah perjuangan pahlawan kita sebelum negara ini merdeka,” jelasnya.
Selain itu, Bupati Dadang Supriatna juga mensosialisasikan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bandung yang naik dari Rp 960 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp 1,4 triliun, serta peningkatan APBD dari Rp 4,6 triliun menjadi Rp 7,51 triliun.
“Penghargaan yang diraih Kabupaten Bandung, sekitar 350 penghargaan, adalah hasil kerja keras seluruh masyarakat Kabupaten Bandung,” ungkapnya.
Kang DS juga memaparkan 13 program prioritas Kabupaten Bandung Bedas, salah satunya adalah program insentif bagi guru ngaji yang mencerminkan misi keempat Kabupaten Bandung Bedas, yaitu mengoptimalkan tata kelola pemerintahan dan kehidupan masyarakat berdasarkan nilai-nilai keagamaan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada para tokoh agama yang telah memberikan pemahaman dengan cara masing-masing dan saling menghargai,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga mengingatkan pentingnya menghadapi Pilkada Serentak Nasional pada 27 November 2024 dengan baik dan meminta semua pihak untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan Pilkada tersebut.
Kang DS menegaskan pentingnya persiapan menghadapi Indonesia Emas 2045 dengan fokus pada lima hal: peningkatan SDM yang profesional dan paham digitalisasi, big data, riset dan pengembangan, institusi yang kuat, serta pengelolaan keuangan yang baik.
“Penyuluh agama berperan penting dalam memberikan edukasi terkait pentingnya pendidikan,” ujarnya.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bandung juga mengalami peningkatan menjadi 73,74 poin. Bupati menjelaskan ada tiga indikator yang mempengaruhi: kesehatan, pendidikan, dan daya beli.
“Harapan hidup kita 74,27 tahun. Namun, antara harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah masih belum berbanding lurus,” jelasnya.
Bupati Bandung juga memaparkan langkah konkret dalam bidang pelayanan kesehatan dengan penambahan lima rumah sakit dan 20 unit sekolah baru. Program Beasiswa Ti Bupati (BESTI) juga diungkapkan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bandung. “Program BESTI ini ditujukan bagi masyarakat yang berprestasi namun memiliki keterbatasan ekonomi,” katanya.
Terakhir, Kang DS menyatakan komitmen untuk memberikan beasiswa kepada ASN untuk melanjutkan pendidikan S2 maupun menjadi dokter spesialis. “Setelah lulus, mereka diharapkan dapat berkontribusi di Kabupaten Bandung,” pungkasnya.
Jurnalis : DM62
Sumber : Lipsus
Editor : Mitraenamdua.com