Bandung Barat, (Mitraenamdua.com)_ Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) KNPI Kabupaten Bandung Barat (KBB), Lili, menyampaikan kritik dan sorotannya terkait kedatangan Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden terpilih, dan Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), di Bandung Barat.
Keduanya hadir didampingi bakal calon kepala daerah (bacalonkada) Kabupaten Bandung Barat. Lili mengapresiasi langkah Tim Sukses dan bacalonkada yang berhasil menghadirkan tokoh-tokoh nasional tersebut. Kamis, (03/10/2024).
“Ini adalah sebuah prestasi bagi teman-teman Tim Sukses dan para bakal calon. Mereka mampu menggandeng politisi level nasional untuk datang ke Bandung Barat,” ujar Lili. Menurutnya, kehadiran tokoh-tokoh tersebut mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Bandung Barat.
Namun, Lili menekankan bahwa langkah tersebut harus diikuti dengan tindakan yang lebih substansial, terutama dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan krusial di daerah.
“Kampanye yang dilakukan oleh para calon masih terkesan ortodoks, hanya sebatas menghibur masyarakat melalui acara-acara seperti jalan santai dan gerak jalan. Padahal, seharusnya ada pembahasan lebih mendalam terkait isu-isu yang dihadapi oleh masyarakat Bandung Barat,” tegasnya.
Lili menyoroti bahwa hingga saat ini, para bakal calon belum banyak menyinggung isu-isu sosial yang mendesak, seperti kemacetan di Cimareme dan Lembang, serta masalah pengangguran dan kemiskinan yang masih tinggi.
“Para calon ini hanya menjanjikan bantuan-bantuan, tetapi mereka tidak menyentuh isu-isu strategis yang menjadi masalah pokok di Bandung Barat,” ungkapnya.
Ia mencontohkan bagaimana seharusnya para calon memberikan solusi konkret terhadap masalah perekonomian masyarakat.
“Contohnya, kenapa tidak mengadakan bazar murah? Masyarakat Bandung Barat sangat membutuhkan bantuan, terutama sembako. Ini adalah salah satu cara untuk membantu perekonomian masyarakat,” tambah Lili.
Selain itu, Lili juga menyoroti minimnya perhatian para calon terhadap isu-isu pembangunan infrastruktur, seperti jalan-jalan desa yang terisolasi dan minimnya akses, yang membuat warga kesulitan, terutama saat musim hujan.
Ia juga mengkritisi belum adanya langkah konkret dari para calon terkait mitigasi bencana, termasuk potensi gempa dari Sesar Lembang dan longsor yang sering terjadi di wilayah selatan Bandung Barat.
Lebih lanjut, Lili mendesak agar para calon segera melakukan dialog dengan stakeholder, seperti kepala desa dan pelaku usaha, untuk memahami secara lebih mendalam kondisi yang terjadi di lapangan.
“Bandung Barat adalah gerbang dan penyangga ibu kota provinsi. Oleh karena itu, penting bagi para calon untuk bertemu dengan stakeholder dan menanyakan permasalahan mendasar, seperti mengapa kemiskinan dan pengangguran di desa-desa masih tinggi, serta bagaimana mengatasi isu stunting,” jelasnya.
Menurut Lili, para calon juga harus memiliki gagasan besar dalam mengembangkan potensi wilayah, salah satunya adalah menjadikan Upper Cisokan sebagai pusat perekonomian baru di Bandung Barat.
“Upper Cisokan adalah proyek strategis nasional, namun hingga saat ini tidak ada satu pun calon yang membahas perkembangan proyek tersebut. Padahal, dengan adanya proyek ini, seharusnya dapat mendorong pertumbuhan UMKM dan melatih generasi muda di wilayah selatan Bandung Barat,” katanya.
Selain itu, Lili menilai bahwa potensi wisata Bandung Barat belum tergarap maksimal. Ia menyebutkan bahwa Lembang sudah lama dikenal sebagai destinasi wisata, namun daerah lain di Bandung Barat masih minim pengembangan.
“Setiap kecamatan seharusnya bisa menjadi pilot project pengembangan wisata. Namun, hingga saat ini, para calon belum memaparkan peta jalan (roadmap) yang jelas mengenai bagaimana mengembangkan pariwisata di seluruh wilayah Bandung Barat,” tandasnya.
Sebagai penutup, Lili berharap para calon kepala daerah tidak hanya berkutat pada kampanye-kampanye pragmatis, tetapi juga menghadirkan visi yang konkret untuk menjawab persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Bandung Barat.
“Kita membutuhkan gebrakan nyata yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Jangan hanya terfokus pada janji-janji bantuan, tetapi juga bagaimana para calon ini bisa membawa perubahan besar untuk Bandung Barat di masa depan,” pungkasnya.
Jurnalis : DM62
Sumber : Liputan
Editor : Mitraenamdua.com