Bandung Barat, (Mitraenamdua.com)_ Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, H. Sudaryono, B.Eng., MM., MBA., menghadiri acara temu wicara dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang diselenggarakan di Kafe 32 Putra, Jln Kampung Sayuran 09, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, KBB, pada Sabtu, 28 Juli 2024.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI untuk menelusuri aliran irigasi Cikuya yang berada di Kecamatan Cihampelas. Dalam kunjungannya, H. Sudaryono didampingi oleh Komandan Kodim 0609/Cimahi, Letkol Arm Boby, S.I.P., Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan KBB, Moch Lukmanul Hakim, serta Agus Rudianto, S.Sos., Camat Kecamatan Cihampelas, Kapten Inf Arif Pahrudin dari Koramil 0901, dan AKP SMS Andriani, S.S.Pd., Kapolsek Cililin.

Dalam penuturannya, H. Sudaryono menyatakan bahwa irigasi aliran Sungai Cikuya yang melintasi Kecamatan Cihampelas saat ini berada dalam kondisi darurat dan tidak berfungsi.
“Karena itu, saya menekankan kepada kepala dinas terkait untuk segera melakukan kajian dan langkah-langkah konkret. Sebelum normalisasi irigasi yang akan memerlukan waktu relatif lama, pompanisasi bisa menjadi salah satu alternatif,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wamentan menegaskan pentingnya menemukan cara agar air dapat mengaliri persawahan yang ada di Kecamatan Cihampelas dan tetap berfungsi sebagai lahan pertanian.
“Intinya, mau normalisasi dengan pengerukan sedimentasi ataupun pompanisasi, yang penting adalah bagaimana caranya air dapat mengaliri persawahan,” tambahnya.

H. Sudaryono juga berencana segera melakukan koordinasi dengan kementerian terkait alih fungsi lahan sebagai salah satu penyebab terjadinya penyempitan lahan pertanian.
Di tempat yang berbeda, Dr. Moch Lukman Hakim, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan KBB, menjelaskan bahwa irigasi aliran Sungai Cikuya pada tahun 2016 masih dalam kondisi normal. Namun, setelah itu terjadi pendangkalan dan sedimentasi sehingga irigasi tidak berfungsi dengan baik.
“Sementara potensi sawah yang terairi kurang lebih 1.595 hektar. Dulu dalam kondisi normal, persawahan di Kecamatan Cihampelas bisa panen satu sampai tiga kali, tetapi sekarang menjadi sawah hujan atau hanya sekali setahun,” ungkapnya.
Dr. Lukman Hakim berharap kunjungan Wamentan ini dapat menjadi solusi untuk perbaikan irigasi dan mengembalikan fungsi persawahan di Cihampelas guna mendukung program pertanian dan mewujudkan swasembada pangan di Indonesia.
“Dengan adanya kunjungan Wamentan, kami berharap dapat mendapatkan perhatian khusus, seperti yang telah kami informasikan sebelumnya melalui Dinas Pertanian Provinsi,” tutupnya.
Jurnalis : HM62
Sumber : Liputan
Editor : Mitraenamdua.com